Fenomena Kentang Gantung

Kentang Gantung

Gambar diatas bukanlah buah jambu tapi kebetulan tanaman ini tumbuh merambat di batang pohon jambu rumah orangtua saya. Gak jelas nama aslinya apa, tapi orang-orang dikampungku (Siborong-borong, Tapanuli Utara) tanaman ini tumbuh, menyebutnya Kentang Gantung. Tapi malah bisa tumbuh subur dan berbuah lebih besar ketimbang buah dari tempat asalnya.

Saya sudah mencoba merebus kentang ini, dan hasilnya mirip sekali ubi rebus. Terdapat serat-serat pada daging buahnya mirip dengan labu kuning begitu juga dengan rasanya. Sayang sekali saya belum sempat mengambil foto hasil rebusannya.

Kentang Gantung - Batang

Bentuk dan warnanya mirip dengan kentang hanya saja bagian dalam kentangnya tidak kuning seperti kentang tetapi lebih mirip ubi jalar. Batang yang berwarna hijau seperti pada gambar adalah batangnya yang merambat keatas.

Buah ini ketika matang akan jatuh ke tanah dengan sendirinya, kebetulan pohon jambu orangtua saya cukup tinggi dan kebanyakan kentang tumbuh dibagian atas pohon.

Kentang Gantung - Daun

Kentang Gantung - Daun

Bentuk daunnya mirip daun sirih tapi tidak berminyak seperti sirih. Sampai saat ini saya sendiri belum berhasil menemukan referensi mengenai jenis umbi-umbian ini. Kalau pembaca ada yang berminat untuk meneliti kandungan buah ini silahkan hubungi langsung pemilik tanaman tsb. dengan alamat :

Bapak B. Nababan
Jl Persatuan No.20
Kelapa Dua Wetan, Ciracas
Jakarta Timur
Telepon : 021-8703273

Karena beliau ingin sekali mengembangkan tanaman ini kalau memang kandungan gizi kentang gantung ini bermanfaat untuk menambah kekayaan pangan negeri kita.

Fenomena Kentang Gantung

20 pemikiran pada “Fenomena Kentang Gantung

  1. Gak nyontek kok, asli tumbuh di depan rumah cek sendiri aja ke lokasi… Kalau dari asalnya tanaman ini tumbuh di Tapanuli Utara, kalau wilayah sumatera lainnya saya kurang tau. πŸ™‚

  2. hmm.. ini yang sejenis umbi2 an ya pak? setau saya ini berbeda famili dengan kentang, kalo ini rasa nya satu genus dengan ubi jalar malahan.. CMIIW

    untuk hasilnya saya rasa berbeda sekali dengan kentang yang kita kenal secara umum.

  3. wawan berkata:

    Saya sedang mencoba mempelajari tentang kentang gantung ini, saat ini saya menanam untuk yg kedua kalinya bibitnya bersal dari tetangga, kentang gantung ini memang unik bila direbus lebih kenyal dibanding dengan kentang biasa, saya akan coba lagi untuk digoreng tipis2 Tanaman ini cenderung menghindar dari panas matahari, kemungkinan akan lebih cocok ditanam didaerah dengan suhu yg cukup dingin mungkin kalau di sumatera di Berastagi, saya coba tanam di dua tempat berbeda satu langsung kena matahari satu lagi bawah pohon ternyata yang ditempat lebih teduh tumbuh lebih subur. Untuk hasil nya belum banyak dicoba untuk makanan alternatif.

    1. Betul pak. Tanaman ini mungkin tergolong gulma, karena di luar negeri tanaman ini dianggap sangat merugikan, karena daun-daunnya yang lebat menutupi tanaman yang di tempelnya, sehingga tidak kebagian sinar UV (matahari). Terima kasih pak sudah mampir dengan komentarnya. Kalau untuk jadi makanan alternatif mungkin perlu diteliti dulu kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.

  4. wawan muliawan berkata:

    Wah uji coba kedua di tempat panas, ternyata buah yang terlindungi daun lebih besar dan ternyata untuk pengembang biakannya bisa menggunakan rambatan, karena menjalar dan setiap jarak tertentu ada terdapat ruas seperti bambu ditempat tsb muncul akar saat itu saya belum sadar kalau akar tersebut bila diberi tanah spt mencangkok mungkin akan bisa untuk mempercepat pembiakan, akan tetapi pada ruas tersebut juga munculnya bakal buah. Mudah-mudahan percobaan ketiga banyak hal yang bisa dipelajari.
    Untuk mempercepat tumbuh tunah pada buah, maka simpan buah pada tempat kering yang sesekali terkena sinar matahari, tunas akan muncul lebih cepat. kalau dismpan ditempat yang teduh justru tumbuh tunas sangat lama sekali saya coba satu bulan menyimpan di tempat teduh tidak menghasilkan apa-apa.
    Saat ini saya simpan ditempat kering sudah mulai tumbuh tunas
    Kita coba lagi dengan pengamatan yang lebih iinten ya mudah-mudahan bisa mendatangkan mamfaat
    Wawan Muliawan
    Jl Kempo No 11
    Bandung 40293

  5. wawan muliawan berkata:

    Percobaan ketiga dan kejutan dari percobaan kedua, pada saat masa berbuah habis tanaman ini akan mati (mengering) kentang gantung semakin dekat ke arah akar semakin besar sampai buah yang berada di titik paling jauh dari akar besarnya hanya mencapai sebesar biji kelereng, pada saat saya hendak membuat lubang untuk boifori didekat tempat dimana saya pernah menanam kentang gantung ternyata saya menenmukan buah kentang sebesar gelas minum 1/2 l, sayang saya tidak bisa attach foto disini, tapi kalau mau lihat saya simpat di FB saya wawan muliawan wiradibrata bisa dilihat, dari percobaan ini bisa disimpulkan bahwa kentang gantung sebenarnya tidak mati, akan tetapi dia bisa tumbuh kembali, untuk itu saat ini saya coba tanam di pot, sehingga saya bisa buktikan secara benar, dan ternyata yang saat ini saya tanam ditempat teduh pertumbuhannya mengejutkan hampir 15 cm per hari. ok saya akan update terus ya Pa apa yang saya dapatkan dari percobaan ini, mudah-mudahan bisa bermamfaat

  6. haji dani pongtiku berkata:

    Saya nama Haji Dani Pongtiku, alamat : jl. Pasirhuni Raya no.8 Bandung. Saya juga membudidayakan tanaman Kentang Gantung sdh setahun lebih. Kalau direbus rasanya kaya tales. Bahkan teman saya telah membawa ke Papua dan katanya disana tumbuh subur shg menjadi banyak peminatnya. Saya juga bertanya dlm hati apa kadungan buah ini ?. Mudah-mudahan ada yg tertarik menelitinya. Terima kasih bagi yg membaca tulisan ini, semoga bermanfaat.

  7. Nurhayati Baraeasi berkata:

    Sy juga menanam di pekalongan tumbuhnya memang sangat lama.sekitar empat bulan baru keluar tunasnya.banyak yg bertanya dan sy sendiri blm paham tentang tanaman ini.makasi untuk info ini.

  8. Nila Waty berkata:

    Ibu saya jg menanam tanaman inidan sudah berbuah lebat sekAli dan saya sudah mencoba merebus dAn menggorengnya ternyata enak juga kok

  9. Eva Riadi berkata:

    Dulu dkmpung saya ad pohon itu…tp skrng sdh gk ad….biasanya oleh ibu saya buah itu di buat sayur…rasanya enak… Ada yg punya bibitnya, boleh saya minta πŸ˜πŸ˜€

Tinggalkan Balasan ke Nila Waty Batalkan balasan